Cari di blog ini

Links

Followers

16 Juni 2011

Modifikasi Yamaha Mio 2005-Drag Mothai


Kanya Planet Customized, KPC Bali , tidak hanya mampu membuat motor bergaya fashion. Buktinya motor yang satu ini tampil sangar dengan mengusung konsep Drag Mothai. Menurut pemiliknya, Kekok, modifikasi motor ini juga mengambil konsep Trans Body, yakni rangka body tetap menggunakan Yamaha Mio, bagian kepala dan dada depan dicomot dari Yamaha Xeon, dan sektor belakang diambil dari Jupiter MX. Hasilnya motor ini tidak hanya terlihat Drag Look, namun aroma Konsep Thailand juga bisa dirasakan di sini. Seperti layaknya motor Drag, fairing body dipangkas seminimal mungkin, sehingga rangka yang telah digrafis dengan warna-warna terang terpapar dengan jelas. Yang membuat motor ini berbeda dengan motor drag lainnya, buritan belakang dibuat menjulang, dan balancing bar juga agak ditinggikan.




Selain sektor kaki-kaki dan pengereman, sejumlah variasi juga ditambahkan seperti handel dan selop variasi, taco meter, oil cooler dan radiator mobil. Selain itu saluran gas buas alaias knalpot juga diganti, seperti halnya jok yang menggunakan model custom. Lama pengerjaan modifikasi ini memakan waktu sekitar tiga minggu dengan biaya 7 juta rupiah.



Spesifikasi :
Modifikasi Yamaha Mio 2005 Konsep Drag Mothai, Drag Look
Pemilik Keko (Kanya Planet Customized)

Kaki Depan :
Bottom Standar Custom
Piringan Cakram Standar Custom
Pengereman Bib
Master Rem Moto Gp
Peleng Depan Rossi Ukuran 140, 17
Teromol Standar Custom
Roji-Roji Model Palang Tiga
Ban Depan Swallow
Kaliper Brembo

Kaki Belakang
Tutup CVT Nuvo Custom
Shockbreaker Pps Razor
Peleng Rossi Ukuran 160, 17
Master Rem Ride It
Handel Moto Gp
Piringan Variasi
Kaliper Brembo
Teromol Standar Depan
Ruji Model Palang Tiga
Ban Swallow
Selang Rem Tdr

Body
Dada Depan Xeon
Kepala Xeon
Belakang Jupiter Mx
Jok Custom
Gas Bungbon
Taco Meter Moto-R
Selop Variasi
Oil Cooler Radiator Mobil
Cdi Rextor
Knalpot Standar Custom
Cat Airbrush Grafis
Lama Pengerjaan Tiga Mingguan
Biaya Tujuh Juta Rupiah

eka_DOT

[ Baca Selengkapnya... ]

15 Juni 2011

Honda Kharisma 2005 – Balinese Domestic Market


Satu lagi hasil karya dari team KPC BALI. Honda Kharisma tahun 2005 berkonsep Balinese Domestic Market ini milik Dewa Ketut Artha Saputra, yang nota bene merupakan adik dari Dewa Agus Umbara, owner Kanya Planet Customized. Karena sering ikut membantu sang kakak dalam memodifikasi motor di Bengkel KPC Bali, lama-lama timbul keinginan untuk memiliki motor modifikasi sendiri. Motor Honda Kharisma pemberian orang tua nya inipun menjadi sasaran modifikasi. Konsep yang dipilih Dewa Ketut terinspirasi dari motor Japanese Domestic Market, yang dilihatnya di majalah.


Motor ini kini hanya digunakan untuk keperluan kontes, karena sayang untuk dipakai harian. Beberapa waktu yang lalu motor ini sukses meriah juara di Kelas Pemula dalam ajang Kontes Modifikasi TMS di Badung. Pengerjaan modifikasi ini memakan waktu sekitar 2 minggu dengan biaya kurang lebih 8 juta rupiah.





Spesifikasi :

Honda Kharisma 2005 – Balinese Domestic Market
Dewa Ketut Artha Saputra_Kpc Bali

Depan
Bottom Yoshimura
Piringan Variasi
Kaliper Brembo 4 Piston
Pelek Hellaplus 300 Sprint
Ban Swallow Drag Blaster
Mangkok Bottom Variasi
Handel Moto Gp

Belakang
Swing Arm Yoshimura Thailand
Shock Breaker Ride It
Pelek Hellaplus 350 Sprint
Ban Swallow Drag Blaster
Pecut Sg Belt
Cakram Variasi
Kaliper Brembo- 2 Piston
Oil Cooler Posh
Cdi Rektor
Tacho Meter Moto-R
Tombol Knok
Stabilizer Kitaco
Filter Bensin Mobil
Jok Variasi
Tutup Tangki Kawasaki Ninja
Towing Mobil
Rantai Sss
Gear Sss
Cutting Joger Bali
Pengerjaan 2 Minggu
Biaya 8 Juta Rupiah

eka_DOT

[ Baca Selengkapnya... ]

12 Maret 2011

Honda Vario 2009 - Airbrush Grafis


Motor Honda Vario tahun 2009 initelah dimodifikasi dengan konsep Airbrush Grafis. Pemilik motor ini bernama Sono, seorang penggemar otomotif asal Desa Keliki Tegalalang. Sono juga tercatat sebagai anggota Klub FRT (Family Racing Team), sebuah klub sepeda motor yang ada di Tegalalang.
Nah, untuk mewujudkan motor idaman, Sono kemudian merombak motor matik-nya ini. Bagian yang diganti seperti bottom, roji peleng, kaliper dan cakram. Demikian juga halnya dengan master rem, shockbreaker dan ban standar diganti dengan spek modif. Biar akselerasi lebih mantap, motor vario ini juga dilengkapi dengan gas spontan Yoshimura.

Modifikasi juga mengarah ke bagian sadel dengan menggunakan jok model retro. Sesuai dengan tema airbrush grafis, proses pengecatan mendapat perhatian khusus. Pengecatan body dan airbrush dilakukan di Bengkel Tegal Airbrush-Ubud, sementara pemasangan variasi lain dilakukan di Bengkel FRT selama 1 bulan. Menurut Sono motor ini dimodifikasi untuk persiapan turun di ajang kontes. Modifikasi menghabiskan biaya sekitar 5 juta rupiah.



[ Baca Selengkapnya... ]

13 Desember 2008

Kymco Metica 2004(Bali)

Ekstrem But Fashion

Kecuali engine, sebagian besutan ku ini ini mengalami perombakan, baik Kaki-kaki maupun body. Serta penambakan piranti audio video, buka I Wayan Nik Mujana, sang empunya kendaraan ini, Kymco Metica lansiran 2004. “Pokoknya saat itu dibenak saya , tampilan matic ini harus benar-benar beda..ekstrim tapi fashion.”Kenangnya
Apa yang dikatakan teruna (remaja), Susut Bangli-Bali, bukanlah fata morgana , melainkan fakta. Kesan matic fashion & ekstrem, nampak kental di kuda besi ini. “Keseluruhan pengerjaan saya percayakan pada Agung Dharma,”bilangnya penghoby olah raga bola voly ini lagi.




selengkapnya baca di www.motorev-bali.blogspot.com

[ Baca Selengkapnya... ]

07 Juli 2008

Yamaha Mio Bercover Suzuki Skywave

JAKARTA, SABTU - Pemilik Yamaha Mio Sporty bernama Zona Jember – karena asalnya dari Jember - ini memang ingin tampil beda. Upayanya dilakukan dengan mencomot cover depan Suzuki Skywave 125 lengkap berikut lampu.
Pantas jika hasil modif ini disebut gelombang angkasa yang diambil dari arti Skywave.Kemudian Zona menggandeng Didik dari Difa Modified (DM) untuk memenuhi ambisinya. “Aku pengin motor diubah gaya racing look tapi jangan meniru yang sudah ada,” papar Zona berfilosofi.
Pas memang memilih lampu Skywave. Selain belum pernah dibikin pelaku customized, juga dianggap tidak norak. Lampu Skywave 125 yang dua mata itu juga identik sama moge Yamaha R1.
Didik tidak hanya main sekwilda alias sekitar wilayah dada. Dia juga mulai menyentuh pantat yang awalnya dianggap kurang bohay atau kurang nungging. Makanya dibikin lebih sporty lewat operasi yang bukan operasi plastik. Melainkan operasi fiberglass.Untuk bagian belakang Didik mengusung jok single seater ala pacuan MotoGP, guna mengejar kesan racing. Meski berkesan sporty, modifikator satu ini juga menambahkan lampu belakang yang ditanam pada bodi belakang. Sehingga tetap mengutamakan safety.

Aroma racing di pantat pun bertambah kental dengan menggusur knalpot standar dipindah ke bawah atau kolong seperti di MotoGP. Selain di undertail, juga ada di kolong. Ini hanya akal-akalan lantaran di pantat sudah ada lampu dan memaksa pipa buang tidak bisa model undertail.Gaya knalpot macam ini sebenarnya tidak hanya ada di balap MotoGP. Di moge (motor gede) juga banyak yang menerapkan. "Tapi aslinya saya meniru knalpot milik Vespa," kekeh Didik.Dari dada dan pantat, Didik meraba kaki. Satu set pelek Ride It dan empat cakram Kawasaki Ninja turut mengawal bagian pengereman.
Pemasangan cakram belakang dibarengi pemilihan lengan ayun. Sehingga jadi berfungsi ganda. Tidak hanya sebagai pegangan kaliper rem. Melainkan juga sebagai stabiliser atau penahan roda.
Lengan ini lumayan jitu mengatasi gejala miring ke kanan lantaran as roda Mio hanya ditumpu dari sebelah kiri. Buat skubek versi racing, penambahan lengan ini bisa dikatakan fungsi sekaligus safety.
Untuk bagian atas kaki depan, ada setang bawaan pabrik yang masih tertutup. Kini sudah diganti model terbuka. Dipasang satu set setang berikut segitiga dari Yamaha X1R versi Thailand. (Indra)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : ND Rubber 1,20x80
Ban belakang : ND Rubber 1,40x80
Teromol depan : Ninja
Sok belakang : Showa
Cutting stiker : By Roja Cut
Difa Modified : 0813-3672-3900

[ Baca Selengkapnya... ]

21 Juni 2008

Menghitung Biaya Modifikasi Motor Sport

Modifikasi itu seperti virus. Sekali menyerang, jangan harap bisa sembuh sebelum menjual motornya. Berhati-hatilah! Hamlet of the Tiger Saya banyak ditanya soal biaya modifikasi sebuah motor. Maklum saja, menambah piranti atau mengubah tampilan tidak pernah gratis. Dalam beberapa kasus malah membutuhkan biaya yang lumayan. Kadang-kadang malah setara atau lebih mahal dengan pembelian motornya sendiri. Jika demikian, maka kita bukan saja perlu membuat perencanaan soal model dan aliran, tapi juga menakar bujet yang tersedia.
Pada dasarnya ada 3 aspek yang bisa diubah pada kendaraan anda demi mengejar tampilan. Pertama, kaki-kaki untuk memberi kesan kekar pada kendaraan. Kedua, body demi mengejar sebuah model atau memastikan kesempurnaan tampilan. Ketiga, mesin demi memaksimalkan performa. Mari kita bedah satu persatu. Sebagai sampel kita gunakan saja motor sport 4 tak sebagai contoh.

Kaki-Kaki
Modifikasi sektor kaki-kaki membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jika anda bertahan pada komponen after market, maka biayanya tidak akan seberapa. Tapi mari berpikir soal mengejar tampilan maksimal, maka terpaksa anda harus menengok komponen moge.
Harus diakui komponen kaki-kaki moge sangat mahal, apalagi jika anda bersikeras menebus yang gress alias baru. Salah seorang biker dari Jakarta pernah menebus kaki-kaki baru Aprilia RS 125 untuk modifikasi Tiger miliknya. Ia harus merogoh kocek sekitar 17 jutaan. Itu 4 tahun lalu. Bayangkan sekarang. Mungkin anda harus rela menghabiskan dana sekitar 20 juta.
Untunglah di Indonesia tersedia banyak sekali limbah moge impor dari negara tetangga, terutama Singapura. Jika hanya membutuhkan satu set kaki-kaki yang mencakup sok depan, swing arm dan sok belakang, velg depan belakang dan perangkat rem, anda cukup mengeluarkan dana 7-8 juta saja dan anda sudah bisa bawa pulang limbah GSXR, CBR, Aprilia RS 125, atau Cagiva Mito. Semuanya menggunakan upsidedown dan tahun produksi antara 5-10 tahun. Mau yang lebih oke, misalnya memesan limbah model monoarm dan upsidedown doble disk? Silahkan kucurkan dana 10 juta dan bawa pulang kaki-kaki Honda RVF atau Ducati.
Jika anda beruntung bukan tidak mungkin memperoleh tahun yang lebih muda, sebut saja belum 5 tahun. Tapi itu sangat sulit. Pilihan lain yang lebih murah, cari saja tipe GSX/F atau CB/R yang masih menggunakan sok depan teleskopik. Angka di atas akan terpangkas menjadi 5-6 juta saja. Lebih murah bukan?
Body
Beberapa orang mungkin tidak puas hanya dengan melakukan modifikasi kaki-kaki. Sebab aura sebuah motor dengan aliran yang jelas mengharuskan pula diubahnya sektor body. Bagi yang mencukupkan diri dengan ubahan kaki-kaki, biasanya untuk kepentingan harian (modif harian). Lain hal yang menginginkan kontes, ubahan body adalah kudu alias wajib.
Mengubah body juga bukan barang gampang dan murah. Tidak gampang karena harus siap merelakan motor anda menginap beberapa hari di sebuah workshop modif. Kalau ingin gampang sih, tebus saja body bolt-on yang sudah dicetak massal di toko-toko variasi. Lebih murah. Harganya antara 1,5- 2jt saja. Pasang pun lebih cepat. Tapi jangan kecewa jika bentuknya pasaran, catnya seadanya, modelnya pun kaku dan kasar.
Bagi yang lebih freak, sebaiknya menemui bengkel modifikasi body yang punya reputasi. Selanjutnya silahkan pesan sesuai aliran yang diinginkan. Jika memesan full dress up aliran streetfighter, anda akan merogoh kocek sekitar 5-6 juta. Sementara jika menginginkan tampilan sportbike fullfairing, lengkap dengan deltabox dan lampunya, silahkan persiapkan tambahan dana 2 juta lagi. Ya bisa saja habis dana antara 7-8 juta. Mahal juga ya?
Mesin
Modifikasi mesin? Mungkin ini prioritas terakhir saja. Artinya bisa dipakai bisa tidak. Tak banyak berpengaruh dari sisi tampilan kok. Tapi bagi sebagian orang, justru ini yang pertama.
Modifikasi mesin atau yang lazim disebut korek atau oprek mesin pada 4 tak sangat mahal. Banyak komponen yang harus dikilik dan rata-rata berharga mahal. Biasanya modifikasi disertai pula penggantian komponen-komponen mesin dengan yang berspek balap, dan mengubah penyetelan alias durasi, lift, timing, dan seterusnya, juga melakukan porting dan bore-up. Bersamaan dengan itu perangkat pengapian seperti CDI, magnet, dan pembuangan seperti knalpot juga kudu diganti. Semua itu demi melayani perubahan pada masing-masing sektor mesin sehingga kompatibel dan tidak mubazir, atau m,alah agar tidak membahayakan mesin itu sendiri.
Saya kesulitan membuat kalkulasi rinci soal korek mesin. Namun dari pengalaman bengkel saya korek mesin dan pengapian beserta perangkat lain bisa 5-6 juta. Bagi yang memiliki pengalaman banyak soal tuning mesin ini, silahkan share di sini.
PS. Angka-angka di atas belum memasukkan biaya pemasangan secara tegas. Jadi harus dikalkulasi sendiri kayaknya…

Posted by ilham

Sumber : Kafe Motor

[ Baca Selengkapnya... ]

11 Juni 2008

Yamaha Mio "Rp40 juta" Juara Kontes Modif di Bali

KUTA, MINGGU - Yamaha Mio milik I Made Ambara berhasil menggondol predikat Best of the Best dalam ajang modifikasi motor matik, Cuzztomatic 2 yang digelar di pelataran parkir Sentral Kuta, Bali, Minggu (30/3). Mio berwarna bunglon yang full sound system ini sebelumnya berhasil menggondol juara untuk kategori audio modification.
Nah, setelah terpilih enam juara untuk enam kategori modifikasi matik, motor besutan rumah modifikasi moto-one(M-1) Denpasar ini dinilai sebagai yang terbaik. Dengan kemenangan tersebut, Ambara yang Mio-nya berhak mewakili region I (Bali, Nusa Tenggara dan Indonesia Timur) untuk bertarung dalam Cuzztomatic 2 tingkat nasional yang akan digelar di Jakarta pada pertengahan tahun, di Arena Pekan Raya Jakarta.
Ajang ini akan memperebutkan hadiah utama yakni melancong ke negeri gajah putih, untuk bertukar ilmu dengan para modifikator handal di Thailand. Sementara dalam kontes di Bali, Ambara telah mengantongi sejumlah hadiah yakni, uang Rp1,2 juta sebagai juara kategori audio. Lalu, satu unit Yamaha Mio Soul, serta 1 set Yamaha fashion rancangan Oscar Lawalatta senilai Rp 1,7 juta sebagai hadiah untuk predikat Best of the Best.
Lantas apa kelebihan Mio Ambara dibandingkan dengan juara lainnya? Satu hal yang paling mengejutkan adalah, "diskotik berjalan" ini telah menghabiskan dana modifikasi lebih dari Rp 30 juta, belum termasuk harga motornya. Suatu angka yang terbilang fantastis mengingat harga Yamaha Mio ada di kisaran Rp 12-13 juta per unit.
Menurut Ambara, dana sebesar Rp 30 juta itu dihabiskan untuk memasang semua kelengkapan audio serta finishing krom bunglon. "Untuk headunit saya pakat JVC, dengan subwoofer 12 inchi merek JL, layar 7 inchi merek sentru, dua buah speaker JBL, dua power merek teklin 2 channel dan accoustic 4 channel," kata Ambara.
Selain itu, pada bagian buritan dari motor yang dibangun selama tiga bulan ini juga dipasangi sebuah kamera, yang terhubung dengan layar monitor. "Jadi kalau kita sedang jalan, kita bisa melihat kondisi di belakang dengan jelas," terang Ambara lagi.
"Lalu yang unik juga, saya pakai antena minimoto. Seperti yang di mobil-mobil. Jadi kalau radio dihidupkan, antene itu akan naik secara otomatis," ujar pemilik bengkel modifikasi yang bermarkas di Jalan Gunung Mulyawan Timur, Denpasar itu.
Dalam puncak acara di Bali ini, Yamaha juga menggelar acara nonton bareng motoGP Spanyol yang dijuarai oleh pembalap Honda Repsol Danny Pedrosa, dan andalan Yamaha Valentino Rossi berhasil finish di tempat kedua. Setelah ini, ajang modifikasi motor Yamaha akan dilaksanakan di Yogyakarta, pada 12-13 April, untuk mendapatkan motor matik modif terbaik di wilayah Yogya dan Jawa Tengah.

sumber : kompas.com

[ Baca Selengkapnya... ]

Advertisers

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT